Antara asa dan mimpi

surat dari sahabat:

sobatku yang dirahmati Allah, hari ini sungguh sulit ku melihat dunia... dimana sebuah undangan terpapar di ruang kerjaku dari beliau yang selalu menjadi inspirasiku... bagaikan petir disiang hari.. aku pulang cepat dan permisi pada atasan karena seketika mud-ku sirna ditelan sampul merah undangan itu.. aku teringat diskusi kita di masa lampau.. tentang mimpi dan asa...

sampai engkau berkata adalah beda antara mimpi dan asa... mimpi itu adanya di alam khayalan ataupun bawah sadar ketika terlelap, asa jauh lebih baik dari itu... asa diawali dengan niat dan perencanaan.... asa yang baik dimulakan dengan Basmallah.

sesuatu yang dimulakan dengan Basmallah adalah sebagai ciri-ciri orang yang berikhlas... dan berserah diri, seandai bila perencanaan tak sesuai dengan asa (harapan) maka tali syaraf di otak kita ini akan senantiasa dalam hidayah dan petunjuk... sehingga kita akan jauh dari yang namanya Putus asa (mendekati mereng/ pesong alias gila).

tapi sobat, kali ini sungguh berbeda... aku kembali pada asa yang hilang... seolah disekitarku bumi menertawakanku... bahkan bisikan dari hatiku sampai berbisik "pecundang". aku tau hati seperti hatiku ini adalah hati yang jauh dari ikhlas.


dan ane hanya bisa menjawab singkat:
manfaatkan waktu dengan baik, merugi kita bila mengabaikan waktu.... waktu jualah obat mujarab dari banyak penyakit. bahkan ketika sakit itu teramat akut, waktu akan menghentikannya dengan memindahkan kita ke alam berikutnya.

Saling Follow