Mari Optimalkan Waktu Online

Si saya, si aku, si ana, si ane, si dia, si mereka, si kalian, dan si… si… si… bla..bla…bla, banyak yang demen OL (online), di sudut bumi sana ada balita umur 4 tahun juga sudah biasa bermain FB (facebook), di sudut bumi sini ada kakek-kakek yang dah pikun tapi jago twt (twitter)-an. Memang yang namanya meng akses internent ni gak punya batasan bocah, remaja tua, muda… Podo ae.. pukul rata.. semua pasti suka internet, mulai dari negro (maaf bagi yang gelap :)) sampai kulit transparan (hantu kali ya), sami mawon… internet digandrungin.

Di dunia ‘maia’ ni meng ajaib (bukan sakti), semua bias ditemukan… mulai dari A sampai Z, mulai dari yang penting sampai yang spele, malah kadang-kadang banyakan yang gak penting yang bermunculan di layar TV computer (singkatnya: monitor).


Gak ada salahna ber-internet-an, malah sangat bagus dan praktis… klo ada tugas kuliah ato skolah bisa tinggal kopas (copy paste), praktis kan J. Yang krang baik tu bukan internetannya, tapi pemanfaatan waktu dan biaya OL-lah yang kadang kurang bijak. Bagi yang gak punya akses internet sendiri (via desktop/ bukan via phone) coba hitung berapa duit yang kita sumbangin ke warnet dalam seminggu???... jawabannya pasti ada Rupiahnya J, entah itu sedikit ataupun banyak, setelah angkanya didapat (Rp….) coba hitung juga berapa duit yang didapat dari activity Online tersebut? Jawabanya mudah-mudahan bukan Rp 0.0000,-


Jika memang jawabanya = Rp. 0,0000,- ada baikknya kita mulai berfikir, bagaimana cara agar setiap kali kita online gak hanya Rupiah keluar saja yang kita dapat, tapi Rupiah masuk juga diperoleh. Banyak memang solusi penghasilan di internet, ada jual produk Online, ada survey online, ada publisher (pengiklan), dan banyak sebagainya….


Kesempatan kali ni kita sempatkan membahas sedikit tentang publisher (pengiklan), banyak program pengiklanan di dunia ‘maia’, salah satu yang paling ngetop adalah Google Adsense, yang mampu menawarkan jasa periklanan sampai diatas $120 per click iklan yang mereka tayangkan, tentu saja pada jenis keyword tertentu (kalo gak salah keywordnya “Mesothelioma”), selain Google Adsense, banyak sekali alternative iklan yang lain, untuk local, misalnya: adsense camp, kumpul bloger, dsb… walaupun penghasilan yang mereka tawarkan hanya ratusan Rupiah per click iklan, “tapi bukankannya itu duit juga????”. Untuk program publisher luar, contohnya: Google Adsense (peling ngetop), Clicksor.com (seperti iklan yang tayang dib log ini), ada chitika.com, adbrite (ini lumayan juga), ada adhidz dan banyak lagi. Nah khusus Adsense memang hanya menerima blog yang isinya berbahasa English, Spanyol, China, dan untuk asia tenggara diterima hanya bahasa Thai.


Jangan berkecil hati dengan Adsense Google, sebab masih banyak program publisher benefited lain yang masih menerima Blog atau site berbahasa Indonesia, intinya adalah bagai mana kita bisa memanfaatkan waktu online kita untuk membuat sebuah blog atau site, gak susah kok bikin blog, sama aja dengan bikin email, hanya bedanya blog bisa ditayangkan ke semua orang, sedangkan email hanya bisa dilihat sendiri isi inboxnya.


Menulis dalam blog juga bukan hal yang suli, apa saja bisa kita tulis di blog, seperti blog ini, isinyapun tah hapa- hapa (THH).. heheh.. intinya yah tulis kata-kata, dan cari pengiklan. Mana tau suatu hari nanti ada 1000 click iklan per hari dib log ini (Amiin… J), kan lumayan 1000 x Rp 300 = 300.000, dan kita gak begitu capek, cumin modal ketak-ketik-ketu di keyboard. Malah daripada banyak-banyak bikin status di FB bagus kita bikin semua status2 tu di blog… klo di FB… FB lah yang dapet duit dengan status kita… (liat sisi kanan halaman FB, penuh iklan kan), yup betul sekali… FB memang menjual status-status kita dan profil kita… hehehehe…


Wah jadi panjang juga ni tulisan, padahal tadi rencananya yang penting cepat posting blog hari ni, dan cepat bobok…. Ck..ck…ck… ternya ta sulit juga buat tulisan pendek yah…


Oke yang penting Optimalkan waktu Online kita, jangan lebih besar pasak daripada tiang… yuk mari, kita menulis…..

books phone computer software

Selamat Natal ala AL-Quran

lentera hati
Subuh yang baik, cukup sejuk pagi ini, tidak sedingin biasanya... biasanya udara di bawah kaki gunung sinabung ni dingin sekali, apalagi menjelang subuh... wihhh... mau nyentuh air aja pake celup jari dulu ke air dlm gayung... heheh... dah kebiasaan kali ya :), padahal udah tau tu air pasti dingin, tapi tetep pake nyicip dulu, dan dah tau dengan celupin jari dinginnya gak bakal berkurang tapi tetep aja di celup... namanya juga kebiasan.. sulit di ubah.. :)

Btw, cerita pagi ni bukan dinginnya air dalam bak mandiku... atou secangkir kopi sidikalang di antara di antara remang pagi Gunung Sinabung.. tapi cerita sebuah SMS dari temanku sepenaungan Dinas yang sama... sms-nya bukan romatis2x (bacanya romantis-romantis), bukan juga serem2x, bukan pula aneh2x... sms normal kok... isinya ‘ucapan Selamat Hari Natal’ :)

mungkin temanku ni gak tau kalau aku ni muslim, itu hal biasa di Tanah Simalem ni, penduduknya begitu harmonis dalam keberagaman Aqidah... bahkan di desaku jarak antara Masjid dan Gereja begitu berdekatan, hal seperti ini pernah kulihat di Mentawai Island, tepatnya di Pulau Sikakap. disana juga posisi Masjid dan Gereja begitu berdekatan. so apa maksud cerita tukang ketik ni ya..?? jangan-jangan tukang ketik ni Aliran ‘JIL’..??? ow...ow...ow... jangan berburk sangka dulu :)...klo ‘berburuk rupa’ ya silahkan... heheheh....

di bulan desember ni, disaat saudara kita sebangsa dan setanah air yang beragama Nasrani sedang merayakan hari besar keagamaan mereka, mungkin ada baiknya kita bersikab sebagai Muslim yang benar.. memang untuk “Mengucapkan Selamat Hari Natal”, kan terasa sulit di bibir ni... tapi ingat selalu ada solusi di jalan yang Adil, Damai, dan sejahtera...

sms kawanku tadi mengingatkan kita pada sebuah ayat Al-Quran:

“Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali". (QS. Maryam:33)

dan dari itu juga ku ingat sebuah Article M. Qurais Shihab dalambukunya ‘Lentera Hati’ dengan judul article ‘Selamat Natal ala Al-Quran’.

tadinya sempat cari-cari juga di Google, mana tau ada bloger yang sudah megutip buku Lentera Hati, tapi ternyata yang banyak di komentari para Blogger adalah Buku Membumikan Al-Quran, jadi ceritanya gak bisa Copy Paste nih... heheheh... tapi kali mau nuliskan 1 artikel penuh... waduh cape juga... tapi okelah kalau begitu...:) we try it.

Selamat Natal ala AL-Quran
*M. quraish Shihab

Ada tiga sisi dalam ajaran Islam yaitu aqidah yang harus dipahami dan diyakini, syaria yakni ketentuan-ketentuan hukum yang diamalkan, dan akhlak yaitu norma-norma yang menghiasi interaksi manusia.

Teks keagamaan yang berkaitan dengan akidah, menghindari redaksi-redaksi yang dapat menimbulkan kerancuan pemahaman. Kata “Allah” misalnya, tidak digunakan oleh Al-Quran ketika masyarakat masih memahaminya dalam pengertian yang keliru. (Amatilah wahyu-wahyu awal yang diterima rasul) Nabi sering menguji pemahaman ummat tentang Tuhan, misalnya, beliau tidak sekalipun bertanya, “Di mana Tuhan?” Tertolak riwayat yang menggunakan redaksi seperti itu karena menimbulkan kesan keberadaan Tuhan pada suatu tempat. dengan alasan serupa, para ulama terdahulu enggan menggudakan kata “Ada” atau “Keberadaan Tuhan” tapi menggunakan istilah “Wujud Tuhan”.

Aqidah yang diakarkan Nabi dengan jelas, tegas, tanpa penambahan dan banyak perincian. Ini berbeda dengan syariah. Pada mulanya shalat diwajibkan hanya dua kali sehari, dan ketika itu berbicara sambil shalat pun masih dibolehkan. Ada juga semacam kompromi dalam pelaksanaan syariah, namun tidak mungkin membicarakan hal itu disini. Tetapi yang pasti segala cara ditempuh untuk memurnikan Aqidah.

para pakar dari berbagai agama sepakat bahwa kerukuna beragama yang harus diciptakan, tidak boleh mengaburkan apalagi mengorbankanakidah. Sikap yang diduga mengaburkan pun dicegahnya. dalam kaitan inilah Islam melarang ummatnya menghadiri upacara keagamaan non-Muslim, seperti perayaan Natal. karena ketetapan islam menjunjung tinggi Isa Almasih, namun pandangannya berbeda terhadap beliau dengan panndangan umat Kristiani.

Disisi lain harus pula diakui bahwa ada ayat Al-Quran yang mengabadikan ucapan selamat Natal yang pernah diucapkan oleh Nabi Isa, tidak terlarang membacanya, dan tidak keliru pula mengucapkan ”selamat” kepada siapa saja, dengan catatan memahamimdan menghayati maksudnya menurut Al-Quran,demikemurnian aqidah. Mungkin bagi seorang awam sulit memahami dan menghayati catatan ini. Nah, disinilah para pemimpin dan panutan umat dituntut agar dapat bersfat arif dan bijaksana sehingga tidak menimbulkan pengeruhan akidah dan kesalahpahaman kaum awam.

Dalam suasana Natal yang dirayakan oleh umat kristen, pada temmpatnya umat Islam mengenang dan meghayati ucapan Selamat Natal yang diucapkan oleh Nabi Isa dan diabadikan Al-Quran: Salam sejahtera untukku pada hari kelahiranku, wafatku dan kebangkitanku kelak (QS 19:33). Namun, harus pula diingat bahwa sebelum mengucapkan salam tersebut ditegaskan oleh Al-Quran bahwa beliau adalah hamba Allah yang diperintahkan shalat, zakat, mengabdi kepada ibu, tidak bersikap congkak, dan tidak pula celaka (lihat QS 19: 30-32) dan ditutupnya ucapannya dengan berkata kepada umatnya: Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahlah Dia, inilah jalan yang lurus (QS 19:36).

Inilah Selamat Natal ala Al-quran. Adakah seorang Muslim yang enggan atau melarang ucapan Selamat Natal dengan maksud demikian, sambil mempertimbangkan situasi dan kondisi di mana di ucapkan? Rasanya dan logika: Tidak! semaga perasaan dan logika itu tidak keliru, dan tidak pula disalah pahami.


itulah satu artikel penuh.... :) capek juga ngetiknya... kayak dirental aja ni... wah mataharinya dah keliatan... emmm... ngapain lagi ya kalo begitu... tidur????? heheheh.... :)

Usahakan Jangan Software Bajakan

“Bingung...” saat hendak menulis, ternyata di komputerku belum terinstal Microsoft office.. karena sudah terbiasa mengetik dengan Microsoft word. di kotak CD memang ada CD instaler Microsoft Office 2007, tapi komputer ni cuman Pentium III 800, dulu sebelum kompi ni di instal ulang ku pake office 2007, jalan si jalan tapi seringan hang... kan sayang klo lagi asik ngetik, tiba2 hang,, e...e... ketikan belum disimpan lagi... rasanya mau nagislah klo harus end task :’(. belum tentu ide ketikan pertama sama dengan ketik ulang nanti.

dari bingung tulah.. kujelajahi dunia maya dengan Google search, “alternative Microsoft Word” akhirnya ketemu banyak solusi, ada openoffice; tapi gak kupilih software ni, size instalernya terlalu besar, jadi bakal banyak makan pulsa.. (maklum, di kampungku ni belum masuk spidi) jadi klo mau online harus pake gsm deh, bayangkan (mudah-mudahan kebayang) ndowload file 60-an Mega Byte dengan speed download cuma 1 kbps (rata-ratanya)... wah bisa-bisa minggu depan siapnya tu... itupun kalo PLN lagi baik hati (bahsa halusnya mati lampu). dan banyak software alternatif Microsoft word free lain yang kutemuin pas surfing di Google tu.. permasalahanna cuman tu tadi sizenya gede2x.

jadinya kupilihlah AbiWord... wew... kinclong ouy... buat yang punya kompi-kompi jadul kyak komputerku ni... Sizenya cuman 7 MB.. mantap kan klo dibandingin dengan Ms Office size insalannya melebihi 1.2 GB, Weleh..Weleh....bisa pecah hardisku.. hahahah...

thanks buat pembuat AbiWord... apalagi dikasi software dengan free, klo Ms.Office yang asli kyaknya Jutaan juga tu... klo bajakan mang cuman 8000-an si. tapi kan bajakan tu sama juga dengan maling, ups... ternyata Windows XP ku ni juga Bajakan... heheh... ya mo gimana lagi... klo instal Linux... makenya aja bingung apalagi nginstalnya...

yang mau coba silahkan aja cari di http://www.abisource.com

ADAB KALAK KARO

Banyak sekali saat ini kita temui, masyarakat Karo yang kurang mengetahui tata cara adab sehari-hari dalam sukunya (terutama kaum muda) yang lahir di tanah perantauan... untuk itulah tulisan ini kami ketengahkan, sekedar membantu sebisa yang kami ketahui... Bagi yang tinggal di tanah karo tulisan ini nantinya mungkin membosankan.. jadi sentabi kami sena/ impal... sada ilmu sada perguruan... kami ndarami beras segantang nge ngenca enda... heheheh....

Mejuah-juah....

Bagian Pertama

1.Adab eruis

Enda pedah-pedah man kita kerina, terutama man bandu turang ras impal kami sidiberu (labo perbahan perbedaan gender), adi kita diberu, kalak karo. Lit aturen-aturen er uis si harus iperhatiken, adi banci idalanken adi labanci dayaken uisndu... heheh...

Bas kita kalak Karo adab ras sopan santun merupaken hal yang harus iutamaken, bas kesempaten enda, adab er uis lebe i ketengahken kami.

- uis si metunggung man singuda-nguda kalak karo, rok/ seluar (situhuna seluar temasuk si ipandangi orang-orang tuanta). Adi rok, usahaken rok gedang, adi seluar pe seluar gedang, adi lalit sendu nukursa ula pindondu bangku... aku pe lalit senku...! :)

Landasenna:

  1. Cuba siperhatiken pakean adatnta, si diberu make kampuh ngadi tertutup mata nahe. Adi si dilaki make seluar gedang ras kampuh.
  2. Adi kita landek bas guro-guro aron, la metunggung adi kita la pake kampuh (baik si sideberu entah pe sidilaki), biasana adi la make kampuh langsung ipandangi jelma si enterem (“anak isenge si landek la erkampuh ah nake...”) si pastina me labo nge turangku ndai ah.... heheh. Ulapedah guro-guro aron, ngelai saja kita bas kerja-kerja, la make kampuh langsung merusak image. Bisana adi ibas guro-guro aron, si la erkampuh langsung tangani (bapa/ nende aron)

2. Adat Ngerana

Tulisen adat ngerana enda imulai kami cara-cara nggunaken kata-kata sapaaen

Kata-kata sapaen bas kita kalak karo baci ikataken komplet, mari cuba si perinci:

1. “kam/ ndu”

Kata sapan sopan, banci ipake man kerina jelm, ras wajib hukumna make “kam” klo nyapa orang yang lebih tua dari kita.

2. Engko/ mu”

Sapaan kasar, jika kita gunakan untuk menyapa orang yang lebih tua, menggunakan “engko” juga termasuk kasar untuk menyapa lawan jenis. “engko” bisa digunakan untuk menyapa teman sebaya, atau orang yang lebih muda dari kita, dengan syarat strata per-tuturan-nya sama ataupun lebih rendah dari kita.

Sangat tidak sopan menyapa orang yang baru dikenal dengan sapaan “engko/ mu”

3. Agi

Digunakan untuk “ngelebuh” (menyapa) orang yang lebih muda dari kita, dengan syarat; strata per-tuturan adatnya setara (Sembuyak, Senina, Turang, impal, turang senina)

4. Kaka

Digunakan untuk menyapa ornag yang lebih tua dari kita, dengan syarat; strata per-tuturan-nya dalam adat setara.

5. Nande

Dipakai untuk menyapa, memanggil ibu kandung, istri saudara laki-laki ayah “senina bapa” ( seniana sembuyak, senian sembuyak bapa, senian sipemeren)

6. Bapa

Digunakan untuk memanggil ayah kandung, saudara ayah (senina sembuyak, senina sebuyak bapa, senina sipemeren) dan suami dari saudara perempuan ibu.

7. Mama

“Mama” dipakai untuk memanggil/ menyapa soudara laki-laki ibu. Semua sodara laki-laki ibu “turang nande” baik itu turang sembuyak, turang sembuyak bapa, turang, turang sipemeren, semua dipanggil “Mama”. Laki-laki yang sudah menikah juga harus memanggil mertua laki-lakinya dengan “Mama”

Rumus pemakaian:

Mama + urutan lahir (sintua, sintengah, singuda)

Mama tua “Ma tua”

Mama tengah “Ma tengah”

Mama nguda “Ma uda”

8. Mami

Diberu mama (istri dari mama), semua istri mama dipanggil mami.

9. Bibi

‘Turang bapa’ atau saudara perempuan ayah (baik turang sembuyak, turang sembuyak bapa, turang impal),

Smua saudara perempuan dari pihak ibu juga dipanggil bibi (berlaku untuk semua jenis senina)

Wanita yang sudah menikah juga harus memanggil mertuanya dengan sapaan "Bibi"

10. Kila (bengkila)

Dilaki bibi, khusus untuk suami saudara perempuan Ayah (klo suami ‘bibi’ saudara perempuan ibu, itu harus dipanggil dengan sapaan “Bapa”)

11. Nini

“Nini” (biring, ribu, tigan, iting, karo, okup)

Ini digunakan untu meyapa para nenek

Rumus:

Nini + Beru (biring, karo, ribu, tigan, dan iting)

12. Bulang

“Bulang” atau Kakek. Bulang digunakan untuk menyapa semua kakek. Khusus di daerah kecamatan Kutabuluh dan Tigabinanga, kakek bisa juga disapa dengan “Laki”

Pada sapan kakek nenek inilah kita bisa memahami bahwa orang karo sangat menghargai kaum wanita, embel-embel beru (merga silima) hanya dipakai untuk memanggil nenek “Nini”

Ex:

Nini biring (ada dan umum digunakan)

Sedangkan bulang yang bermarga sembiring, ngga pernah dipanggil dengan Bulang Biring” (Abnormal) heheheh....

Sibar em lebe bas kami nari , Bujur melala

Mejuah-juah

Wassalam

Penulis

Google Logo: sesame street

At 40th anniversary of Sesame Street Google show some picture of Sesame family to Google logos. this is some logos:


copy from Google homepage at Monday, October 05, 2009














Seni Kata Dalam Adat Karo


Suku Karo, salah satu suku di sumatera utara yang memiliki ciri khas pada bahasa. Bahasa Karo sangat berbeda dengan bahasa suku-suku lain yang berasal dari Sumatera Utara.

Tulisan ini khusus kami peruntukkan buat Kita Kalak Karo, yang kurang paham dengan bahasa daerahna sendiri... sekaligus untuk memperkenalkan beberapa tata cara berucap dalam Suku Karo. mana tau.... suatu saat ada diantara kita pembaca ni... yang banyak rezekina, minat jalan-jalan ke Berastagi, trus mo belanja jeruk misalnya... kan dah ada modal bahasa Karo buat tawar menawar harga... heheh... maklum kita yang nulis ni biasa nawar-nawar, bukan karena mau yang murahan tapi karena "Kacek" (kantong cekak)...

Berikut beberapa Kaidah berucap dalam Bahasa Karo:

B. Indonesia

B. Karo

Kamu

Kam

Kau

Engko


'Kamu' sapaan untuk orang kedua tunggal, dan sifat kata ini lebih halus daripada kata 'Kau', contoh:
"Darimana Kamu" akan lebih halus dan sopan daripada berucap "Darimana Kau...!!!!" :)

begitu juga dalam berbahasa Karo, "janari kam" (darimana anda/kamu) akan lebih sopan daripada berucap "Janari engko...!!!" (darimana kau). kata 'kam' ini dipakai bila kita ngobrol dengan orang yang lebih tua dari kita, dan khusus dilaki (laki-laki) menyapa atau ngobrol dengan diberu (wanita) baik lebih tua ataupun muda wajib menggunakan sapaan "Kam". begitulah kita Kalak Karo Menghargai Wanita (Selamat wari Nande man bandu Pernanden/ selamat hari ibu buat seluruh kaum ibu).

Kata 'engko' (kau), dipakai untuk menyapa teman sebaya antar sesama jenis kelamin, sesama laki-laki, sesama perempuan, tidak tau kalo sesama gay ato sesama hermaprodit... heheh. wanita yang umurnya lebih tua boleh memanggil laki-laki dan perempuan yang lebih muda dengan sapaan Engko, tetapi laki-laki tidak dibenarkan mengucapkan engko kepada perempuan, baik lebih muda, sebaya, apalagi lebih tua.

kata ganti kepunyaan dalam bahasa karo:

B. Indonesia

B. Karo

mu

Ndu

mu


"ini bajumu" dalam bahasa Indonesia hanya mengenal satu kata ganti kepunyaan ini, dalam bahsa karo ada dua, yakni ndu dan mu. 'ndu' jauh lebih sopan dari pada 'mu', dan aturan pemakaian kata ganti ini tetap sama seperti Engko dan Kam diatas tadi. contoh:
  • "enda seluarndu" (ini celana kamu) sangat sopan
  • "enda seluarmu" (ini celana kau) sangat kurang ajar jika tidak tepat sasarannya... heheh..
sibar em lebe bas kami nari, enggo ka melawen wari ndai, madat ka kel sitik mata e... gelah tayang-tayang lagia, entah pe kari la terpit-pitken...

wassalam
Mejuah-juah manbanta kerina

*gambar buat kami bas vanpoerba.wordpress.com nari

Entah Bagaimana Nanti

Sinabung Montain
Photo Gunung Sinabung diambil pada hari rabu, 22 Desember 2010 jam 16:00 dari Desa Siabang-abang













Sinabung Montainyang ini jam 15:45 dari Desa Tanjung Mbelang

Gembok Hati


Jam 2 pagi, mata masih melek, kopi di cangkir merah masi tersisa separo, efek susah tidurnya mentamasyakan benakku ke pelosok-pelosok negeri antah berantah, itu lah malam ini, malam dikala hujan mengingatkanku pada lambaian tanganku sendiri.... sambil merapikan file-file di dekstop sekilas kubaca tulisan-tulisan yang ada... hemmmm ada kata “kukunci hati”. Weleh... weleh... melankolis, persis lagu-lagu negeri jiran... heheh...

Otomatis jari ni menekan tombol CTRL+N (gak pake plus.. plus lho) di keyboard... di lembaran new dokumen yang putih ini kucoba mengikuti jejak para penulis kampung sampai para filsuf ngetop, dari penulis Zaman Batu sampai Kontemporer, dimana tidak pernah habis dan bosan masalah hati ini diketengahkan di topik-topik tulisan, walaupun terkadang tulisan tu hasilnya cuma layak jadi bungkus gorengan Mbok Suri, pemilik warung sebelah rumah. Heheh... Wah... bisa ngetop ni si Mbok, nama plus warung gorengannya tar muncul di internet... emmm dapet iklan gratis ni mbok... heheh... bayar pake gorengan gratis aja ya mbok... bakwan + tempe (kalo ni baru pake plus)...

Sepasang muda mudi di bawah pokok nangka berucap janji (janji gak sah) heheh... “Cinta...., setelah mengenalmu selama ini, akhrinya kuputuskan untuk mengunci hatiku rapat-rapat dari rayuan orang lain”... wakakakakak.... ati-ati non kejatuhan buah nangka tar.... dan kalo laki-lakinya yang bilangin... ati-ati juga non “GOMBAL”. Urusan mengunci hati ini benner-benner unik, di 1000 lembar kertas, gak kan habis kata yang bisa dituliskan tentang hati.... maksud mengunci hati pada urusan seperti ini kalo gak salah; di mata kita cuma si dialah satu-satunya lawan jenis yang cakep di bumi, dan yang pantas di kasih hati... weleh...weleh.... jadi kami cowok-cowok ganteng ni dikira apa??? Ck ck ck... :)

Tidak hanya sepasang muda mudi saja, terkadang anak-anak pengajian juga banyak yang mengunci hati ini... di status hubungan FB dia lajang, ato invisible, tapi sebenernya hatinya sudah ada yang mendominasi hingga “hati tergembok”, tidak hanya anak muda dengan cinta monyetnya, yang tua bangka juga terkena mengembok hati ini, sampai rela disebut panglatu (panglima lajang tua) xixixi.... tidak hanya wanita yang bisa memasang “gembok hati”, preman terminal Aur Kuniang juga ada yang memasang “gembok sakti” eh salah “gembok hati” eh tapi benner juga... gembok hati itu memeng sakti... gemboknya gak keliatan, bahannya juga gak tau logam apa, ukurannya juga gak ada, harganya juga gak berbandrol, dan bahayanya “kunci pembukannya” gak ada.... weleh... ngeri kan.... tapi tenang aja.... malam ini kan kita tuntaskan cara membuka kembali hati yang tergembok, kan judul blog kita ini dah ganti dari “Kisah Tak Berujung” menjadi “Selalu Ada Solusi” jadi yuk sama-sama kita search solusinya...

Dimanapun kita berada, hati bisa saja tergembok, tidak mengenal lokasi dan wilayah, tidak mengenal dataran tinggi atau rendah, juga dia tidak membedakan di koordinat mana orang itu berada di bumi ini. Gembok hati bisa melekat dengan cepat ataupun lambat.

Kapanpun hati bisa tergembok, saat kita santai, saat kita dekat dengan si dia, ataupun jauh. Bahkan disaat kesibukan yang luar biasa tanpa menyisakan waktu tuk menatap dunia.... itulah saat yang paling rawan kena bencana “gembok hati” ini, bencana yang gak bisa kita harapkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tuk nanggulanginya, BMG juga gak bisa beri prediksi, Palang Merah Indonesia (PMI) bakal bingung bantuan apa yang tepat untuk korban-korban bencana “gembok hati” ini, International Commite Red Cross (ICRC)? Bahasa indonesia aja mereka kurang paham, gimana bahasa qalbu (kayak judul lagu TT DJ). Ih..... ngeri kan..... makanya mari buka mata hati...

Dari tadi kok nakut-nakutin orang yang jaga hati aja ni penulis ya.... heheh... Bukan! Bukan...! Bukan nakut-nakuti yang menjaga hati, tapi menakut-nakuti yang “Menggembok Hati”, menjaga hati dengan menggembok hati. Itu beda lho mbak.... its, different bro! Ketika gembok itu melekat di hati, umumnya kita mudah berburuk sangka dengan kebaikan orang lain, klo ada laki-laki ajak kita makan siang... pasti hati yang tergembok bilang “wah anak ni cari muka ni...” kalo ada yang nawari anterin pulang “wah anak ni mo PDKT ni...” ck ck ck... itulah akibat dari “gembok hati”... iya kan... ayo ngaku... gitu yang dirasa??? Emmm... gembok hati memeng menimbulkan prasangka berlebih. Trus gimana bang, klo saya dah kena “gembok hati ni?” sip.... gampang aja... “datang ke mbah... bawa ayam panggang satu ekor, pizza satu porsi, sama STMJ...., jangan bawa menyan... mbah gak suka makan menyan...” :)

Bagaimana mengatasinya ya....??? ketika hati sudah tergembok, kunci gembok hati itu gak bisa kita beli di tukang kunci (serius, bukan ngelawak lagi)... jangan coba-coba memaksa membebaskan hati itu dengan meukul gemboknya, sebab hati juga yang akan tersakiti bahkan bisa hancur, hingga merusak sel-sel neuron (sel-sel saraf) yang teramat halus di tubuh ini... mau??? Tapi untuk membuka gembok hati itu... kuatkanlah hati, hingga ia bisa membesar dan mengembang... membesarnya hati senantiasa akan memutus gembok itu, tanpa melukai si hati.... faham.....??? mudah-mudahan di mengerti... Amiiin...
Sebagaimana tubuh, agar kuat dan bisa tumbuh membesar, perlu dilatih secara terus menerus dan diberi makanan bergizi. Demikian juga halnya hati.

Dulu sewaktu masih di Universitas Andalas, kami pernah ke Padang Book Fair, dan kebetulan waktu itu sempat membeli buku yang judulnya “Risalah Amalan Hati” di tulis oleh Muhammad bin Sahih AL-munajjid, terdiri dari tiga buku buku satu dua dan tiga tentunya... heheh... santapan bergizi buat hati itu ada 12, itulah menurut Beliau, berikut kami tuliskan ke-12 santapan lezat itu:

  1. Ikhlas, ikhlaslah ketika menyukai apapun dan siapapun, serta ikhlas jugalah ketika apapun dan siapaun itu tak lagi di dekat kita. (penjelasan oleh penulis)
  2. Tawakkal, berserah dirilah dengan semua yang terjadi, hari ini, besok, lusa, dan nanti... tidak ada yang bisa mengendalikan masa akan datang kecuali Allah SWT... setuju??? Yup bagus... (penjelasan juga oleh pengetik)
  3. Optimis, jangan pernah berandai-andai dengan kejadian yang sudah ada, optimislah dan yakin keadaan hari ini adalah terbaik, besok, lusa dan nanti adalah pemberian Allah yang terbaik buat kita.... okey... (idem)
  4. Takut, penjelasannya baca aja bukunya, beli di Gramed, mudah-mudahan masi ada... heheh...
  5. Ridha, ayuk kita ridha kepada Allah, maka Dia akan ridha pada kita “Wahai jiwa-jiwa yang tenang. Kembalilah kepada tuhanmu dengan ridha dan diridahi” (QS. Al-Fajr:27-28) tu bukan lagu dewa 19 lho tapi Qur’an..!!!
  6. Sabar, jelasi aja sendiri... dah malam kali ni cape mikir dan ngetiknya, selanjutnya gak dijelasin lagi ya!!!
  7. Syukur
  8. Muhasabbah (introspeksi diri)
  9. Tafakkur
  10. Mahabbah, wah.... ini kalo dikaji seru lho.... penuh bunga-bunga dan juga penuh air mata... J mahbbah = cinta
  11. Taqwa, ya Allah anugerahilah aku dan keturunanku pakaian Taqwa... Amiin....
  12. Wara’ meninggalkan keragu-raguan, jadi kalo ragu tinggalkan saja, oke....

Huaaaayyaaammmmmmm.............huffthhhhh..... efek coffeenya dah abis... dah dulu yah... mo bobok...
Kapan-kapan disambung lagi....
Waduh.. di Masjid dah tedengar suara kaset Ngaji... ughhh ternyata tar lagi subuh.... padahal dah ngantuk kali.... napa gak jam 11 tadi aja ngantuk ni datang.... grrrrrrghhhh.....

Bukan Telur Setengah Matang


Hiduplah dengan sepenuhnya... jangan setengah-setengah... pada dasarnya penyesalan itu terjadi karena proses setengah-setengah, dalam segala hal mari kita selalu berusaha sesempurna yang kita bisa. Lihatlah alam ini diciptakan... tidak ada yang namanya gunung setengah jadi, laut separo asin dan sebagainya.. dan kita juga diciptakan bukan setengah-setengah, tapi disempurnakanlah kita ini diciptakan sebagai manusia. Cobalah makan nasi setengah masak, enak gak??? 

Kerjakan pekerjaan itu semaksimal mungkin, jangan mengurangi kualitas suatu pekerjaan itu dengan alasan; suatu saat bisa jadi kita berpindah ke tempat yang berbeda, sehingga hasil pekerjaan kita itu orang lainlah yang akan menikmatinya. “bisa jadi” ini kata yang tidak bijak... karena sifatnya jauh dari “pasti”. Jangan terlalu banyak “berbisa jadi”, siapa yang tau dengan masa yang akan datang.... tak ada satu pun, sebab masa depan itu sepenuhnya urusanNya, bukan urusan kita. 

“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain” (QS. Al-Insyrah: 7).

Rasanya semua pembaca sepakat dengan ayat diatas... saya juga, ayuk... jangan setengah-setengah... tapi mari kita maksimalkan (besungguh-sunguhlah).

Beri Judul Dong...!!!

"Be a Great Couple" judulnya, sampulnya berwarna hijau, belinya harus sepasang; artinya satu paket buku tu ada dua buku, yang satu judulna "Be a Great Husband" dan satuna lagi tentu "Be a Great Wife". harganya, klao ingatanku gak salah 92 ribu, di Gramedia.

Buku ini memang ada sepasang, tapi penulisnya hanya seorang saja... senyum ketika memegang buku ini, dan dalam benakku ada bisikan, "Alangkah bagusnya buku ini jika ditulis oleh sepasang suami istri pula" heheh.. boleh dong kita berfikiran kayak gitu, kan berfikir itu bebas dan merdeka.. Bukan maksud memvonis buku ini jelek kok.. sebab belum sempat kita baca.. harganya mahal siyyy.. klo di kasi gratis mau jugalah... heheheh...

Tentunya bagaimana cara menjadi suami yang baik itu lebih afdol di tanya kepada para istri... sebab merekalah yang akan merasakan kebaikan sang suami, dan sebaliknya bagaimana menjadi istri yang baik itu, tanyakanlah pada para suami... jangan tanya kita... soalnya blom tau rasanya punya istri... tapi kalo mau tanya juga, tanyakanlah bagaimana cara mendapatkan buku ini dengan baik... Insyaallah bisa dijawab dengan bijak....xixixi..

oh... apa...?? gak punya uang buat beli buku ini?? oh... tanyakan sama orang-orang yang biasa memungut gelas air mineral bekas di jalanan... mereka sangat tau cara menjawab pertanyaan keuangan... juga jangan tanyakan Gayus Tambunan, nanti dia malah jadi bingung, dan terlalu mikirin gimana caranya jadi "Be a Great Government Officer".

Capek Deh....???


Kita takut kehilangan... apakah itu kehilangan harta, benda, dan lainnya.. ada satu pesan Nenek yang paling kuingat sampai saat ini, "ula mbiar latih ngadi karabun wari e, pagi erpagi-pagi gegeh e dum ka ulihi" (Bahasa Karo) kira-kira artinya "jangan pernah takut capek (kehilangan tenaga) sampai sore menjelang, sebab besok pagi tenaga kan pulih seperti semula". pesan ini sangat menyemangati... ketika letih membebani, usahakan ingat " tenaga kita bukan ibarat tenaga batu batrai ABC".

Tenaga batu batrai ABC akan habis pada masanya, bila dapat di recarger-pun tidak sekuat tenaga batrai baru. sangat berbeda dengan Tenaga yang ada di tubuh kita ni, memang pada batas-batas tertentu kita bisa keletihan... seharian nyangkol di ladang, ya pasti capek... tapi tenaga di tubuh kita ini tidak kan habis, sebangun esok pagi tenaga itu kan pulih kembali, bahkan tenaga itu akan lebih baik dari hari sebelumnya.
Perhatikan orang latihan angkat berat...  Semakin banyak berletih-letih (kata kerennya = latihan), semakin kuat tenaga mereka... begitu juga dengan kita yang kesawah... awal-awal kita bisa nyangkol, sehari kita cuma mampu 10 meter persegi, hari berikutnya akan mampu 15 dan berikutnya akan bertambah... bertambah.. dan bertambah... 

Memanfaatkan tanaga itu termasuk bersyukur, semakin baik dan banyak memanfaatkan tenaga,  maka semakin baik dan banyaklah bersyukurnya, semakin banyak bersyukur semakin banyak pula nikmat didapat, yah minimal tenaga kita ditambahkan karena berletih-letih (latihan)... :)   

Mungkin kita berpikir tenaga bisa disimpan, jadi setiap tenaga kita di recarger... kita tabung di badan... bagus juga ide kayak gitu, "nabung tenaga"... tapi aku gak mau lah... sebab energi kalo di tabung bisanya cuman dalam bentuk lamak (tanya guru sains SD, ato guru biologi SMP), klo tabungan tenaga kita membengkak, berti tumpukan lemak juga membengkak, sama aja kan badanku nanti jadi bengkak??? ih... gak mau ah.. kan jelek... susah lagi nyari baju yang pas...

Jadi jangan takut tjapek ya... boleh takut tjapek kalo cuma dibayar  gopek... heheh...

BENCI DIA KARENA DIA

Sesuai rencana, Hari ini pengetik di Tarutung, Ibukota Tapanuli Utara, ada yang menarik antara suku Karo dengan suku Batak, menariknya bukan tangan... hehe.. tapi tradisi perseteruan... perseteruan di terminal... perseteruan di pasar (pajak)... dan mungkin banyak lagi. entah mengapa demikian.. orang karo sering sebut batak itu kasar... dan orang batak bilang orang karo tu berbelit-belit dan sering tidak to the point..

Di sudut bumi yang lain, misalnya di Tanah Jawa... akan kita temui juga persepsi bahwa batak (secara umum) itu kasar... bahkan dalam merayupun suara mereka bergemuruh... hahahah.... "memang itu sudah bawaan logat", jadi klo belum terbiasa bisa jantungan... dan orang batak juga akan menganggab orang Jawa itu terlalu lamban..

ciri sabumi cara sadesa, lain burung lain kicaunya... adab membenci (ups... mang ada adab membenci), janganlah membenci dia itu karena dia Asmat, Jawa, Batak, Karo, Minang, Ambon, Bugis, Sunda, Banten, Madura, Dayak, Negro, Aboringin dll, sebab di sisi bumi yang lain, bisa jadi suku kita ini dibenci pula.... dan jika nanti penyakit itu menjadi akut, apakah Dinas Pariwisata masih ada gunanya.. heheh. jika pun anda membencinya... bencilah dia karena dia, bukan karena bangsanya... lagi pula suku bangsa tidak mengangkat drajat di bumi dan 'disana' nanti.

kita diciptakan berbineka bukan untuk saling membenci... iya kan.... tapi untuk saling apa hayoo..... (hayoo.com^_^')

wah tarutung bagus ya... kotanya bersih... jalan2 protokol kayaknya udah disapu sejak subuh tadi...


MAKAN YUK…..

cendawan
Siapa bilang kurus itu baik....?? dan jangan pula gemuk dibilang cakep heheheh..... banyak alasan kita mengkurang-kurangi makan; ‘diet...’ kalaulah alasannya ini, dapatlah dikatakan baik sebab mungkin lagi kegemukan... ‘hemat....’ ini alasan bodoh...., makan dikurangi bukan hemat yang didapat, tapi penyakit yang akan menguras kantong dan rekening tabungan.. ‘terpaksa...’ ini alasan sodara-sodara kita yang masih kekurangan.... saudara kita ini bukanlah bodoh, mereka hebat karena mampu bertahan dengan cara demikian..... ‘sedih.....’ hufh.... jangan menelantarkan makanan hanya karena sedih.... menelantarkan makana sama aja dengan kufur... kufur, hati akan sempit.. logika kok...., disaat sedih kondisi fisik juga akan ngedrop... apalagi ditambah dengan kurang asupan makanan... semakin ngedrob lah dia buk.... heheh... bukannya di kondisi sakit hati semakin sedih???

Hargailah cacing dan mikroorganisme yang ada di tubuh kita..... heheh (cacing kok dihargai)... ada simbiosis (hubungan saling ketergantungan) antara kita dengan cacing, antara kita dengan mikroorganisme (bakteri-bakteri pembusuk).. mereka menompang makan di dalam tubuh kita lho... coba bayangkan, mereka juga makhluk yang berdzikir.... nah... dengan kurang makan bukankah kita termasuk menzalimi cacing dan mikroorganisme itu tadi.... heheh jangan terlalu dipikirkan tulisan ini memang pemikiran aneh... hahahah...

Terkadang kita memang tidak sengaja berbuat zalim, mungkin karena itulah kita dianjurkan untuk banyak beristigfar ya... sebab banyak sekali makhluk-makhluk ciptaaNya di sekitar kita yang tidak dapat terlihat oleh mata... di tempat duduk kita ini bisa jadi ada mikroorganisme yang kesakitan terbebani tubuh kita.... sambil jalan juga terkadang kita tak sengaja memetik daun... berjalan terkadang kita menginjak-injak rumput... (ini bukan nakut2ti anak SD lho...). dan dengan istigfar yang diperbanyak mudah-mudahan yang di sengaja dan tidak disengaja itu diampunkan... ngga berat kok beristigfar..., mengucapkannya juga tidak menguras energi, dan bahkan termasuk baik jika hanya terucap di dalam hati... tapi membiasakannya kok solitttt ya..... heheheh... di waktu senggang juga kadang kulebih suka menghayal.. heheh...padahal 15 menit aja mungkin bisa ratusan kali beristigfar ya...

Yah hari ini cukup inilah ‘buat naikin rating blog... :)’ mau goes to taroetoeng.... I hope this Your’s way Rabb...

PENJILAT


Penjilat dalam arti yang sebenarnya tidaklah buruk, kan artinya cuma menggunakan lidah untuk mengetahui rasa. Tapi penjilat dalam makna kias itu tidak baik, dan perlu dikasihani orang-orang seperti ini. Arti kias “penjilat” kan orang yang suka cari muka, orang yang suka cari muka tentu orang yang tidak tahu dimana mukanya berada, diciptakan untuk apa muka itu dan menghadap kemana? Gimana klo arti kiasnya memang itu, sangat kasihanlah orang seperti ini bukan....?

Kenapa kita menjilat, banyak hal tentunya yang bisa membuat kita menjadi “penjilat”, kurang percaya diri, sulit untuk berkata jujur untuk menyampaikan maksud yang diinginkan, dll

Akibatnya, mudah saja melihat akibatnya...:) perhatikan di tempat2 kita bekerja... orang seperti ini akan banyak uang lho... heheh... sebab disenangi atasan... sering jadi ‘number one’ kalo ada promosi jabatan... hebat buakan... :)

Gimana bagus kan... cara praktis menjadi sukses....

JANGAN LEBAY DONG


Tingkah laku adalah seluruh aktifitas yang dilakukan oleh seluruh anggota badan termasuk panca indera. Seluruh kemampuan panca indera untuk beraktivitas (merasa, melihat, mendengar, dll) itu adalah nikmat. Rasanya kita semua setuju kalau itu semua nikmat kan....? trus klo mang setuju, mo diapain nikmat itu? “ya namanya juga nikmat, mo diapain lagi yo rek.... dinikmatin aja terussss... heheh”

“lha... klo dinikmatin terus apa gak bosan tuh??” ops... ada kata “bosan”, nah kata inilih yang akan kita kaitkan dengan judul kali ini... “Bosan adalah salah satu tanda berkurangnya nikmat...” ada yang gak paham maksud tukang ketik...? oke, mari memahami dengan contoh, sebab dengan contoh mudah-mudahan bisa dimengerti... jika sampeyan bosan dengan gurihnya tempe, berarti kenikmatan tempe sudah berkurang bagi sampeyan... “ente bosan dengan wanginya parfum, berarti nikmat aroma sudah berkurang di penciuman anda”, atau “angku bosan jo bini angku, berarti bini amgku ndak nikmat lai doh.... heheh (positif thinking)”.

Coba ibu guru agama SD tanyakan ini pada murid-muridnya, “kalau nikmat sudah berkurang tanda-tanda apakah itu?” mudah-mudahan murid-murid akan menjawab “tanda-tanda kurang bersyukur buk” dan mudah-mudahan mereka tidak akan menjawab, “tanda-tanda kiamat buk” heheh... Jika nikmat sudah terasa hilang maka itulah tanda-tanda tidak bersyukur.

Pasti semua sepakat dengan:

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".(QS. Ibrahim:7).

Syukuri apa yang ada

Hidup adalah anugerah...

Nikmatilah nikmat itu secukupnya dan seperlunya.... sebab itulah cara bersyukur. Jangan berlebihan menikmati yang ada (jangan lebay), ketika kita menikmati sesuatu secara berlebihan maka, tentunya kita akan segera bosan dengan sesuatu itu (nikmat), analoginya: tempe goreng klo dimakan sepotong akan terasa gurihnya, tapi kalau semisal saat itu kita pingin sekali makan tempe, dan langsung ke warung beli tempe goreng sebakul, tempe sebakul kita makan saat itu juga :) bukan nikmat yang akan kita rasakan tapi sakit perut mungkin muntah kali ya... heheheh.., bahkan bisa jadi kita trauma untuk makan tempe. Parfum juga begitu, akan terasa nikmat wanginya jika kita gunakan secukupnya ke pakaian... coba satu botol sekali pakai ke pakaian... jangankan orang lalat pun kan pingsan dekat dengan kita...:).. trus contoh ketiga di atas tadi apa ya....? oh iya... ‘istri’ :) ... kalo ini kita belum tau njelaskannya, apa efeknya kalo berlebihan... sorry belum ada pengalam gan... heheheh...

Ahir kata.... jangan lebay dong... heheh....

KENAPA ANDA SHALAT?


Jam 5 sore, 8 desember 2010, sepulang dari fast net, warung internet di depan Kantor DPRD Kabupaten Karo, kami sempatkan singgah ke Masjid Agung Kabanjahe untuk melaksanakan Shalat Ashar. Saat itu masjid sepi, hanya aku dan seorang bapak paruh baya yang ada di dalam Masjid.

Ada satu yang menjadi fikiran buat saya sampai saat ini sejak hari itu. Keluar dari Masjid Agung, di parkiran yang berada di lantai bawah masjid bapak paruh baya tadi menghampiri saya, spontan dia bertanya, “Masih anak muda ya”, saat itu saya jawab “Iya pak, ada apa pak?” seolah dengan pandangan meyelidik, bapak itu memandangi seluruh badan saya, “Anak muda kenapa shalat?”, diajukan dengan pertanyaan demikian, sungguh sulit menjawabnya... (lebih mudah menjawab 8 x 9 x 100 x 1 x 7 x 2,5 = berapa?) pertanyaanya terlalu dasar (dasar bukan dangkal), dalam filsafat pertanyaan seperti ini pertanyaan yang sangat butuh pemikiran dalam menjawabnya.. agak lama saya terdia, saya jawab dengan bertanya, “Muda dan tua kan bisa mati pak?”

Sudah kebiasaan saya, sering menjawab pertanyaan dengan bertanya balik, heheh... karena dulu saya sempat senang bekerja sebagai sebagai enumerator, dimana dalam penggalian informasi terhadap responden yang suka bertanya-tanya atasilah pertanyaanya itu dengan pertanyaan pula, terkecuali responden kita itu bertanya seputar identitas kita, maka harus anda jawab dengan singkat dan jujur, ini pengalaman lho... misalakan kita ini pegawai dinas peternakan, dan sedang turun ke lapangan untuk menelusuri jejak bantuan sapi yang pernah diserahkan ke desa A 20 tahun yang lalu, ketika di lapangan kita menemukan sumber informasi (responden) yang suka bertanya-tanya... jika dia bertanya “sampeyan dari mana?” jawablah singkat dan bukan menanya kembali “dari dinas peternakan” tapi jika dia bertanya: “Bantuan apa yang ada dari dinas peternakan saat ini?” jika kita menjelaskan bantuan yang ada maka kitalah yang akan digali oleh responden... dan cenderung informasi yang didapat akan sangat sedikit, tapi coba kita jawab dengan bertanya kembali “wah, bantuan ya pak? Bapak pernah mendengar ya ada bantuan dinas peternakan masuk ke desa bapa ini?” jika dia jawab “pernah” lanjutkan lagi menggali “bantuan apa saja pak” maka akan dijelaskannya “bantuan A, bantuan B, bantuan C, dll” kita lanjutkan lagi dengan menggali lebih dalam “Menurut Bapak bantuan mana yang lebih menguntungkan dari semua jenis bantuan itu?” misalkan dijawabnya “Bantua B” explor memori Bapak itu “apakah ada terlihat hasilnya sampai sekarang Pak?” jika Bapak tu menjawab “ada” maka cari tau lagi “Apa saja pak?” maka bapak itu secara ringan akan membanggakan apa yang telah ia dapat dari bantuan-bantuan selama ini... (semoga bermanfaat) kita kembali ke topik yang diatas...

Bapak itu hanya tersenyum mendengar pertanyaanku, tapi senyum itu bukanlah senyum kepuasan... dan aku bisa merasakan itu... sebab aku sendiri tidak puas dengan jawabanku... bisa kukatakan itu bukan jawaban yang jujur dari hati... tapi hanya jawaban yang kuambil dari memori ingatanku dari ceramah-ceramah para guru... hampir sulit mencari kenapa kita shalat? Tapi mungkin mudah untuk berkata jujur bila mau... heheh... jujur waktu itu shalat saya lebih besar karena alasa hajat...

Mari mencoba membuat list alasan-alasan shalat.

1. Karena ada hajat

2. Karena takut dengan neraka

3. Karena ikut-ikutan :)

4. Karena riya

5. Dan Lain Lain Lain Lain Lagi

Andai semua alasan itu tidak ada dalam diri kita, apakah kita gak akan shalat lagi....???

“Shalatlah karena Allah”, sebab Allah selalu ada dimanapun dan kapanpun... inilah yang sering disebutkan para guru... dan pemberi nasehat... kalimat yang pendek, tapi sulit sekali meresapkannya kedalam hati... dalam tulisan ni saya cuma bisa berdoa mudah-mudahan saya bisa mendirikan shalat karena Allah, bukan hanya di lisan yang terucap berupa niat, tetapi juga dihati, diseluruh sel-sel tubuh bahkan di nafasku... Amiin.... dan mohon maaf buat pembaca yang tadinya ingin terbantu dengan mendapat jawaban di tulisan ni, ternyata tak mendapatkan apa-apa.... maaf ya... sekali lagi.. maaf...

Karena sulitnya menjawab pertanyaan Bapak itu, agar dia bisa puas mendengar jawaban... maka coba saya simpulin: Apapun alasanya dirikanlah shalat terutama Shalat Wajib. Namanya juga wajib, ya wajib dikerjakan... !!! mudah-mudahan sgala ibadah diterima Yang Maha Pengampun.

Saling Follow