Gembok Hati


Jam 2 pagi, mata masih melek, kopi di cangkir merah masi tersisa separo, efek susah tidurnya mentamasyakan benakku ke pelosok-pelosok negeri antah berantah, itu lah malam ini, malam dikala hujan mengingatkanku pada lambaian tanganku sendiri.... sambil merapikan file-file di dekstop sekilas kubaca tulisan-tulisan yang ada... hemmmm ada kata “kukunci hati”. Weleh... weleh... melankolis, persis lagu-lagu negeri jiran... heheh...

Otomatis jari ni menekan tombol CTRL+N (gak pake plus.. plus lho) di keyboard... di lembaran new dokumen yang putih ini kucoba mengikuti jejak para penulis kampung sampai para filsuf ngetop, dari penulis Zaman Batu sampai Kontemporer, dimana tidak pernah habis dan bosan masalah hati ini diketengahkan di topik-topik tulisan, walaupun terkadang tulisan tu hasilnya cuma layak jadi bungkus gorengan Mbok Suri, pemilik warung sebelah rumah. Heheh... Wah... bisa ngetop ni si Mbok, nama plus warung gorengannya tar muncul di internet... emmm dapet iklan gratis ni mbok... heheh... bayar pake gorengan gratis aja ya mbok... bakwan + tempe (kalo ni baru pake plus)...

Sepasang muda mudi di bawah pokok nangka berucap janji (janji gak sah) heheh... “Cinta...., setelah mengenalmu selama ini, akhrinya kuputuskan untuk mengunci hatiku rapat-rapat dari rayuan orang lain”... wakakakakak.... ati-ati non kejatuhan buah nangka tar.... dan kalo laki-lakinya yang bilangin... ati-ati juga non “GOMBAL”. Urusan mengunci hati ini benner-benner unik, di 1000 lembar kertas, gak kan habis kata yang bisa dituliskan tentang hati.... maksud mengunci hati pada urusan seperti ini kalo gak salah; di mata kita cuma si dialah satu-satunya lawan jenis yang cakep di bumi, dan yang pantas di kasih hati... weleh...weleh.... jadi kami cowok-cowok ganteng ni dikira apa??? Ck ck ck... :)

Tidak hanya sepasang muda mudi saja, terkadang anak-anak pengajian juga banyak yang mengunci hati ini... di status hubungan FB dia lajang, ato invisible, tapi sebenernya hatinya sudah ada yang mendominasi hingga “hati tergembok”, tidak hanya anak muda dengan cinta monyetnya, yang tua bangka juga terkena mengembok hati ini, sampai rela disebut panglatu (panglima lajang tua) xixixi.... tidak hanya wanita yang bisa memasang “gembok hati”, preman terminal Aur Kuniang juga ada yang memasang “gembok sakti” eh salah “gembok hati” eh tapi benner juga... gembok hati itu memeng sakti... gemboknya gak keliatan, bahannya juga gak tau logam apa, ukurannya juga gak ada, harganya juga gak berbandrol, dan bahayanya “kunci pembukannya” gak ada.... weleh... ngeri kan.... tapi tenang aja.... malam ini kan kita tuntaskan cara membuka kembali hati yang tergembok, kan judul blog kita ini dah ganti dari “Kisah Tak Berujung” menjadi “Selalu Ada Solusi” jadi yuk sama-sama kita search solusinya...

Dimanapun kita berada, hati bisa saja tergembok, tidak mengenal lokasi dan wilayah, tidak mengenal dataran tinggi atau rendah, juga dia tidak membedakan di koordinat mana orang itu berada di bumi ini. Gembok hati bisa melekat dengan cepat ataupun lambat.

Kapanpun hati bisa tergembok, saat kita santai, saat kita dekat dengan si dia, ataupun jauh. Bahkan disaat kesibukan yang luar biasa tanpa menyisakan waktu tuk menatap dunia.... itulah saat yang paling rawan kena bencana “gembok hati” ini, bencana yang gak bisa kita harapkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tuk nanggulanginya, BMG juga gak bisa beri prediksi, Palang Merah Indonesia (PMI) bakal bingung bantuan apa yang tepat untuk korban-korban bencana “gembok hati” ini, International Commite Red Cross (ICRC)? Bahasa indonesia aja mereka kurang paham, gimana bahasa qalbu (kayak judul lagu TT DJ). Ih..... ngeri kan..... makanya mari buka mata hati...

Dari tadi kok nakut-nakutin orang yang jaga hati aja ni penulis ya.... heheh... Bukan! Bukan...! Bukan nakut-nakuti yang menjaga hati, tapi menakut-nakuti yang “Menggembok Hati”, menjaga hati dengan menggembok hati. Itu beda lho mbak.... its, different bro! Ketika gembok itu melekat di hati, umumnya kita mudah berburuk sangka dengan kebaikan orang lain, klo ada laki-laki ajak kita makan siang... pasti hati yang tergembok bilang “wah anak ni cari muka ni...” kalo ada yang nawari anterin pulang “wah anak ni mo PDKT ni...” ck ck ck... itulah akibat dari “gembok hati”... iya kan... ayo ngaku... gitu yang dirasa??? Emmm... gembok hati memeng menimbulkan prasangka berlebih. Trus gimana bang, klo saya dah kena “gembok hati ni?” sip.... gampang aja... “datang ke mbah... bawa ayam panggang satu ekor, pizza satu porsi, sama STMJ...., jangan bawa menyan... mbah gak suka makan menyan...” :)

Bagaimana mengatasinya ya....??? ketika hati sudah tergembok, kunci gembok hati itu gak bisa kita beli di tukang kunci (serius, bukan ngelawak lagi)... jangan coba-coba memaksa membebaskan hati itu dengan meukul gemboknya, sebab hati juga yang akan tersakiti bahkan bisa hancur, hingga merusak sel-sel neuron (sel-sel saraf) yang teramat halus di tubuh ini... mau??? Tapi untuk membuka gembok hati itu... kuatkanlah hati, hingga ia bisa membesar dan mengembang... membesarnya hati senantiasa akan memutus gembok itu, tanpa melukai si hati.... faham.....??? mudah-mudahan di mengerti... Amiiin...
Sebagaimana tubuh, agar kuat dan bisa tumbuh membesar, perlu dilatih secara terus menerus dan diberi makanan bergizi. Demikian juga halnya hati.

Dulu sewaktu masih di Universitas Andalas, kami pernah ke Padang Book Fair, dan kebetulan waktu itu sempat membeli buku yang judulnya “Risalah Amalan Hati” di tulis oleh Muhammad bin Sahih AL-munajjid, terdiri dari tiga buku buku satu dua dan tiga tentunya... heheh... santapan bergizi buat hati itu ada 12, itulah menurut Beliau, berikut kami tuliskan ke-12 santapan lezat itu:

  1. Ikhlas, ikhlaslah ketika menyukai apapun dan siapapun, serta ikhlas jugalah ketika apapun dan siapaun itu tak lagi di dekat kita. (penjelasan oleh penulis)
  2. Tawakkal, berserah dirilah dengan semua yang terjadi, hari ini, besok, lusa, dan nanti... tidak ada yang bisa mengendalikan masa akan datang kecuali Allah SWT... setuju??? Yup bagus... (penjelasan juga oleh pengetik)
  3. Optimis, jangan pernah berandai-andai dengan kejadian yang sudah ada, optimislah dan yakin keadaan hari ini adalah terbaik, besok, lusa dan nanti adalah pemberian Allah yang terbaik buat kita.... okey... (idem)
  4. Takut, penjelasannya baca aja bukunya, beli di Gramed, mudah-mudahan masi ada... heheh...
  5. Ridha, ayuk kita ridha kepada Allah, maka Dia akan ridha pada kita “Wahai jiwa-jiwa yang tenang. Kembalilah kepada tuhanmu dengan ridha dan diridahi” (QS. Al-Fajr:27-28) tu bukan lagu dewa 19 lho tapi Qur’an..!!!
  6. Sabar, jelasi aja sendiri... dah malam kali ni cape mikir dan ngetiknya, selanjutnya gak dijelasin lagi ya!!!
  7. Syukur
  8. Muhasabbah (introspeksi diri)
  9. Tafakkur
  10. Mahabbah, wah.... ini kalo dikaji seru lho.... penuh bunga-bunga dan juga penuh air mata... J mahbbah = cinta
  11. Taqwa, ya Allah anugerahilah aku dan keturunanku pakaian Taqwa... Amiin....
  12. Wara’ meninggalkan keragu-raguan, jadi kalo ragu tinggalkan saja, oke....

Huaaaayyaaammmmmmm.............huffthhhhh..... efek coffeenya dah abis... dah dulu yah... mo bobok...
Kapan-kapan disambung lagi....
Waduh.. di Masjid dah tedengar suara kaset Ngaji... ughhh ternyata tar lagi subuh.... padahal dah ngantuk kali.... napa gak jam 11 tadi aja ngantuk ni datang.... grrrrrrghhhh.....

Saling Follow