Caiya Caiya.... kenapa Percaya?

caiya caiya normanDi sebuah ruang tamu ditemani gelas-gelas berisi teh manis "Ya bapak... jika engkau percaya, ijinkanlah aku menjadi suami putrimu" di lain tempat di tepian danau ada juga pengungkapan "duhai gadis yang baik.... jika tiada bimbang di sisimu, maukah engkau menikah denganku?" suit... suit.... manis oy,, (walaupun tak bergula).

dua pengungkapan di dua tempat... tapi satu yang membuatnya sama, "percaya". tak lah salah jika kita mempercayai seseorang. namun berbagai alasan dibalik percaya itulah yang mungkin kurang tepat.

seseorang bersepeda datang ke kios di pagi hari, "bang... pnjami aku uang Rp. 50.000. besok kuganti bang..." (tidak terjadi transaksi pijam-meminjam)
siangnya seseorang bermotor datang lagi "bro pinjami aku uang Rp100.000 bro!!" (transaksi pinjam-meminjam terjadi dengan mulusnya)

dua pinjaman di dua penampilan yang beda.... sekali lagi satu permasalahan yang sama "percaya"

memberi kepercayaan karena dia berduit: duit bisa hilang, dimaling atau dirampok orang
karena bonafit: semua perusahaan bisa bangkrut...
karena pekerja keras: besok lusa badan bisa terserang penyakit...


Terus... kenapa kita percaya?





Saling Follow